Powered By Blogger

Senin, 30 Mei 2011

Dugong

Kerajaan          : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Mammalia
Ordo                : Sirenia
Famili              : Dugongidae
Genus              : Dugong
  • Etimologi dan Taksonomi Dugong
Anggota dari genus manatee ini sebelumnya didefinisikan oleh Linnaeus . Ia kemudian diklasifikasikan sebagai jenis spesies dari Duyung dan selanjutnya diklasifikasikan keluarganya oleh Gray dan subfamili oleh Simpson . Kata "dugong" berasal dari bahasa Tagalog dugong istilah yang pada gilirannya diadopsi dari Melayu Duyung, baik "yang berarti" wanita laut. Dalam nama lokal umum, Dugong termasuk "sapi laut," "babi laut" dan "laut unta ".

·         Deskripsi
Dugong (Dugong dugon) adalah mamalia laut besar yang sama dengan manatee , adalah salah satu dari empat spesies yang hidup dari ordo Sirenia. Mereka sedikit lebih kecil dari manatee, panjangnya sekitar 3m dengan berat sekitar 420kg. Bentuk ekor adalah perbedaan fisik utama antara dua spesies tersebut, ekor manatee berbentuk "dayung" sedangkan dugong seperti sirip.
 Dugong berwarna abu-abu-coklat dengan warna bagian bawah yang pucat. Mereka memiliki moncong, luas datar dengan dua lubang hidung di bagian atas moncong dan tidak ada sirip punggung. Dugong dewasa dapat mengembangkan gading (yang ada di semua jenis manatee) dan terlihat sedikit seperti persilangan antara lumba-lumba dan walrus. Dugong memiliki dua kelenjar susu di bawah "ketiak", yang menyerupai payudara manusia.
Dugong tidak pernah ditemukan di air tawar, menghabiskan waktu mereka di dalam air garam di mana mereka memakan rumput laut. Mamalia ini dapat bertahan di dalam air selama enam menit di bawah permukaan. Mereka kadang-kadang bernafas dengan "berdiri" pada ekor mereka dengan kepala mereka di atas air. Hal ini dikombinasikan dengan gerakannya yang lambat membuat mereka sangat sulit untuk ditemukan di alam liar.

  • Perilaku Makan
         Dugong yang disebut sebagai " sapi laut "karena diet mereka terutama terdiri dari lamun. Ketika makan, mereka sering mencabut seluruh tanaman, meninggalkan alur-alur panjang telanjang di padang lamun. Mereka lebih memilih "kurus" atau "pelopor" spesies lamun, terutama spesies dalam genera Halophila sp,  Halodule sp, dan Syringodium sp (Marsh, 2002). Ini adalah tinggi nutrisi namun rendah serat dan karena itu mudah dicerna.
Meskipun diet, dugong memiliki perut relatif sederhana. Bagian bibir dan distal bawah langit-langit (atap mulut) penuh bantalan, digunakan untuk memahami vegetasi, yang kemudian tumbang dengan bibir atas yang kuat. Dugong dewasa memiliki 10-14 gigi.

  • Reproduksi Dugong
         Perkembang biakan dugong lebih mirip mamalia. Dugong mengandung sekitar 13 bulan yang semuanya di lakukan di laut dengan interval kelahiran 3 sampai 7 tahun.. Anak tersebut setelah lahir dirawat dan disusui selama dua tahun dan hingga mencapai kematangan seksual antara usia 8-18 (lebih lama daripada di mamalia yang lain). Dugong mencapai ukuran dewasa setelah berumur 9 tahun dan umumnya dugong bertahan hingga mencapai umur 20 tahun.

·         Habitat
Samudera Pasifik, Samudra Hindia: dugong ditemukan terputus-putus di perairan pantai Afrika timur dari Laut Merah ke utara Afrika Selatan, India timur laut, di sepanjang semenanjung Melayu, di sekitar pantai utara Australia ke New Guinea dan banyak kelompok-kelompok pulau dari Pasifik Selatan.
Dugong menghuni air laut dangkal pantai tropis terutama terbatas pada tempat tumbuhnya rumput laut, yang berada di daerah pesisir tenang dan dangkal, seperti embayment dan laguna. Dugpng mereka lebih  jarang masuk ke sungai ketimbang manatee.
Sumber :
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.tmsi.nus.edu.sg/mmrl/dugong.htm 
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://marinebio.org/species.asp%3Fid%3D161
http://www.ilmukelautan.com/biologi-kelautan/hewan-laut/432-dugong



Tidak ada komentar:

Posting Komentar